“Ada yang ingin kukatakan padamu dari dulu, yaitu......besok hari minggu!!!” kata si Rasyid pada kami. Brian dan Bernat pun tertawa, agar Rasyid tidak tersinggung aku pura-pura tertawa karena memang tidak lucu. Kemudian aku berkata “Aku juga baru sadar.....itu ternyata tempat sampah!!!”. Kami pun tertawa seperti binatang liar yang belum makan selama 1 jam.


            Tiba-tiba saja Ian datang sambil berlari dengan gemulai, dia seperti waria yang dikejar Satpol PP. “Lagi ngapain kalian?” tanya Ian pada kami. Brian langsung menyahut “Ian, ternyata besok hari minggu!!”. Ian diam, Rasyid menyambung “Ia Ian, itu juga ternyata tempat sampah!!”. Ian sepertinya sudah siap mengambil tempat sampah dan melemparnya kearah Brian dan Rasyid.


            Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi, aku pun berkata “Ada apa Ian?”. Ian diam, terjadi hening cipta beberapa saat. Tiba-tiba Bernat berteriak “Itu Ibu M.Gea!!!”, Brian dan Rasyid panik, Ian teriak-teriak histeris, aku bingung harus ngapain dan mengapa harus panik? Aku pun berlari menuju tempat dudukku. Brian, Bernat, dan Rasyid langsung melepas sepatu mereka. Rupanya mereka takut ketahuan Ibu M.Gea memakai sepatu didalam kelas. Aku hanya bisa menghela nafas, sampai akhirnya tersedak dan batuk-batuk.


            Bel tanda istirahat selesai pun berbunyi, kemudian aku mengikuti pelajaran seperti biasanya. Setelah bel tanda istirahat berbunyi, aku menyuruh Brian untuk membeli pisang goreng di kantin, dia sudah kuanggap pembantuku sendiri. Tiba-tiba saja, Ian datang membawa 5 buah batu. Dia seperti polwan yang hanya membawa 5 buah peluru revolver (pistol). 


            Ian kemudian mengajak Bernat bermain, bermain lempar/nangkap batu!!!! (Ian menyebutnya bermain bekel dan biasanya dimainkan anak perempuan). Brian melihat mereka bermain, aku juga ikutan menonton. Bernat kesulitan, Ian terlalu kuat untuknya.


            Saat pertempuran berada di ujung tanduk, Mathew datang dan mengabadikan peristiwa bersejarah itu di Hpnya. Tiba-tiba saja Melfi berteriak, “Itu Guru!!!” teriak Melfi dengan sangat keras. Kami pun kaget dan panik, kami berlarian kesana kemari seperti dikejar anjing. Guru itu ternyata Cuma lewat saja, Ian dan Bernat pun melanjutkan bermain. Ian menjadi pemenang telak pada saat itu.


            Saat pulang sekolah aku merenung di kamarku, ternyata tidak selamanya hal yang lucu itu menyenangkan dan yang menyenangkan itu lucu. Semua hal dapat kita lakukan, baik permainan anak perempuan dimainkan anak laki-laki maupun sebaliknya. Karena menjadi orang normal belum tentu menyenangkan!!! Tapi jujur saja, pada hari itu aku sangat lelah dan mengalami encok di kakiku karena terus lari-larian tidak jelas!!


BRIAN CHANDRA NAZARA
XI IPA 1
Web/Blog : ...


Anda sibuk?
Tetap baca artikel terupdate dan terbaru dari Blog SMAN 1 Gunungsitoli melalui e-mail Anda (GRATIS). Caranya? Masukkan alamat e-mail Anda pada kotak berikut ini dan klik Daftar.

KOMENTARI "MENYENANGKAN??"

0 komentar:

 
Top